Archive for April 2015
Pentingnya Manajemen Waktu Dalam Islam
dakwatuna.com –
Begitu berartinya waktu dalam kehidupan kita. Islam telah memberikan
gambaran yang utuh tentang memuliakan waktu, karakteristik waktu dan
rahasia manajemen waktu nabi. Dalam Al-Qur’an, Allah telah menempatkan
waktu pada posisi yang sangat tinggi. “Dan mereka berkata” kehidupan
ini tidak lain saat kita berada di dunia, kita mati dan kita hidup, dan
tidak ada yang membinasakan (mematikan) kita kecuali dahr (perjalanan
waktu yang dilalui oleh alam).” (QS Al-Jaatsiyah: 24).
Waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin, waktu merupakan sarana untuk melakukan dan menyelesaikan banyak hal. Dalam Al-Qur’an waktu benar-benar dimuliakan sampai-sampai banyak sumpah atas nama waktu. Misalnya “Demi waktu” dalam QS Al-Ashr, “Demi waktu saat matahari naik sepenggalah” dalam QS Adh-Dhuhaa. Setiap orang harus bisa menghargai waktu. Waktu adalah modal bagi seorang hamba sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Ghazali.
Waktu harus digunakan sebaik-baiknya. Jika tidak, maka akan menyesal di kemudian hari. Penyesalan memang tidak datang di awal namun di akhir. Sehingga kebanyakan manusia lalai terhadap waktu. Banyak waktu yang terbuang sia-sia. Banyak orang berkata” andaikan aku punya banyak waktu lebih pasti aku bisa menyelesaikan tugas ini”. Statement tersebut sebagai bentuk bahwa orang tersebut tidak menghargai waktu yang dimiliki. Ketika ada waktu luang mereka lebih suka berleha-leha.
Sedangkan ketika waktu mendesak dia bilang tidak ada waktu lagi untuk mengerjakan hal tersebut. Setiap orang dibekali waktu 24 jam dalam sehari. Namun ada yang mengoptimalkan waktu tersebut dan ada orang yang merugi karena waktunya hanya digunakan untuk main-main, berbicara yang tidak perlu, tidur-tiduran, dan bermalas-malasan. Buku ini memberikan panduan agar pembaca tidak termasuk orang yang merugi lantaran tidak bias mengatur waktu dengan baik.
Satu di antara karakteristik waktu adalah cepat berlalu, “Dan (ingatlah) akan hari (yang waktu itu) Allah mengumpulkan mereka (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah tinggal (di dunia) melainkan sesaat saja di siang hari (yang waktu itu) mereka saling berkenalan” (QS Yunus: 45).
Waktu bergulir dengan cepatnya, sekarang kita masih kuliah tiba-tiba kita sudah bekerja, kemudian menikah, dan sudah menjadi kakek-nenek. Waktu ibarat anak panah yang melesat dengan cepatnya. Waktu yang lewat tak pernah kembali. Banyak orang berpikir bahwa ketika kita melakukan kesalahan di usia muda, akan bertaubat jika usianya sudah tua. Dia optimis masih punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan di usia tua. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada seorang pun yang tahu sampai kapan ia hidup.
Waktu adalah harta yang sangat mahal. Waktu lebih mahal dari uang. Hasan Al-Banna mengatakan suatu nasihat bahwa “waktu adalah kehidupan”. Jangan sampai usia kita hanya kita manfaatkan untuk tidur dan bermalas-malasan. Lakukan aktivitas positif untuk menghargai waktu. Kita diberi waktu sama tapi pemanfaatan terhadap waktu seseorang berbeda.
Ada tujuh poin rahasia manajemen waktu Nabi Muhammad. Dalam waktu 23 tahun beliau telah membuat perubahan besar di Jazirah Arab. Hal ini terjadi lantaran bagusnya manajemen waktu Sang Manusia Teladan itu.
Rahasia pertama adalah shalat fardhu sebagai ajang membentuk watak dan tonggak ritme hidup. Umat muslim telah membuat pemilahan waktu dalam sehari dengan jelas. Umat Islam punya kelebihan di banding umat lain. Ketika kita janjian dengan teman sering kita melibatkan waktu-waktu shalat. Misalnya kita pergi habis Zhuhur ya…Hanya umat Islam yang memiliki trik manajemen waktu sehingga aktivitas kita dapat terprogram dengan baik.
Rahasia kedua adalah berpola pikir investasi, anti-manajemen waktu instan. Maksud dari kalimat tersebut adalah jangan mengelola waktu dengan instan karena hal tersebut akan membuat kita malas dalam berproses. Persiapkan segala hal untuk masa depan kita. Sehingga kita dapat memetik hasilnya di kemudian hari.
Rahasia ketiga adalah terus produktif, jangan biarkan waktu terbuang percuma. Kemudian rahasia selanjutnya adalah gunakan aji mumpung. Rahasia kelima adalah jauhi sikap menunda-nunda. Rahasia keenam adalah cepat, tapi jangan tergesa-gesa. Kemudian rahasia terakhir adalah rutin melakukan evaluasi.
Buku ini direkomendasikan bagi siapa saja yang masih bingung dalam hal manajemen waktu atau bahkan orang yang sudah baik dalam mengelola waktu dan ingin terus mempertahankannya. Buku yang sangat memotivasi pembaca untuk tidak membiarkan waktu terbuang sia-sia. Dikupas secara tuntas tentang manajemen waktu yang telah diajarkan Nabi Muhammad dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami sehingga mudah dinikmati pembaca. Di dalamnya juga menyajikan contoh-contoh peristiwa yang sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pembaca langsung bisa mencerna maksud dari buku ini. Sangat memotivasi.
Judul buku: Membongkar Rahasia 7 Manajemen Waktu Nabi Muhammad
Penulis: M. Arif Hidayatulloh
Penerbit: Hayyun Media
Tebal halaman: 104 halaman
Waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin, waktu merupakan sarana untuk melakukan dan menyelesaikan banyak hal. Dalam Al-Qur’an waktu benar-benar dimuliakan sampai-sampai banyak sumpah atas nama waktu. Misalnya “Demi waktu” dalam QS Al-Ashr, “Demi waktu saat matahari naik sepenggalah” dalam QS Adh-Dhuhaa. Setiap orang harus bisa menghargai waktu. Waktu adalah modal bagi seorang hamba sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Ghazali.
Waktu harus digunakan sebaik-baiknya. Jika tidak, maka akan menyesal di kemudian hari. Penyesalan memang tidak datang di awal namun di akhir. Sehingga kebanyakan manusia lalai terhadap waktu. Banyak waktu yang terbuang sia-sia. Banyak orang berkata” andaikan aku punya banyak waktu lebih pasti aku bisa menyelesaikan tugas ini”. Statement tersebut sebagai bentuk bahwa orang tersebut tidak menghargai waktu yang dimiliki. Ketika ada waktu luang mereka lebih suka berleha-leha.
Sedangkan ketika waktu mendesak dia bilang tidak ada waktu lagi untuk mengerjakan hal tersebut. Setiap orang dibekali waktu 24 jam dalam sehari. Namun ada yang mengoptimalkan waktu tersebut dan ada orang yang merugi karena waktunya hanya digunakan untuk main-main, berbicara yang tidak perlu, tidur-tiduran, dan bermalas-malasan. Buku ini memberikan panduan agar pembaca tidak termasuk orang yang merugi lantaran tidak bias mengatur waktu dengan baik.
Satu di antara karakteristik waktu adalah cepat berlalu, “Dan (ingatlah) akan hari (yang waktu itu) Allah mengumpulkan mereka (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah tinggal (di dunia) melainkan sesaat saja di siang hari (yang waktu itu) mereka saling berkenalan” (QS Yunus: 45).
Waktu bergulir dengan cepatnya, sekarang kita masih kuliah tiba-tiba kita sudah bekerja, kemudian menikah, dan sudah menjadi kakek-nenek. Waktu ibarat anak panah yang melesat dengan cepatnya. Waktu yang lewat tak pernah kembali. Banyak orang berpikir bahwa ketika kita melakukan kesalahan di usia muda, akan bertaubat jika usianya sudah tua. Dia optimis masih punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan di usia tua. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada seorang pun yang tahu sampai kapan ia hidup.
Waktu adalah harta yang sangat mahal. Waktu lebih mahal dari uang. Hasan Al-Banna mengatakan suatu nasihat bahwa “waktu adalah kehidupan”. Jangan sampai usia kita hanya kita manfaatkan untuk tidur dan bermalas-malasan. Lakukan aktivitas positif untuk menghargai waktu. Kita diberi waktu sama tapi pemanfaatan terhadap waktu seseorang berbeda.
Ada tujuh poin rahasia manajemen waktu Nabi Muhammad. Dalam waktu 23 tahun beliau telah membuat perubahan besar di Jazirah Arab. Hal ini terjadi lantaran bagusnya manajemen waktu Sang Manusia Teladan itu.
Rahasia pertama adalah shalat fardhu sebagai ajang membentuk watak dan tonggak ritme hidup. Umat muslim telah membuat pemilahan waktu dalam sehari dengan jelas. Umat Islam punya kelebihan di banding umat lain. Ketika kita janjian dengan teman sering kita melibatkan waktu-waktu shalat. Misalnya kita pergi habis Zhuhur ya…Hanya umat Islam yang memiliki trik manajemen waktu sehingga aktivitas kita dapat terprogram dengan baik.
Rahasia kedua adalah berpola pikir investasi, anti-manajemen waktu instan. Maksud dari kalimat tersebut adalah jangan mengelola waktu dengan instan karena hal tersebut akan membuat kita malas dalam berproses. Persiapkan segala hal untuk masa depan kita. Sehingga kita dapat memetik hasilnya di kemudian hari.
Rahasia ketiga adalah terus produktif, jangan biarkan waktu terbuang percuma. Kemudian rahasia selanjutnya adalah gunakan aji mumpung. Rahasia kelima adalah jauhi sikap menunda-nunda. Rahasia keenam adalah cepat, tapi jangan tergesa-gesa. Kemudian rahasia terakhir adalah rutin melakukan evaluasi.
Buku ini direkomendasikan bagi siapa saja yang masih bingung dalam hal manajemen waktu atau bahkan orang yang sudah baik dalam mengelola waktu dan ingin terus mempertahankannya. Buku yang sangat memotivasi pembaca untuk tidak membiarkan waktu terbuang sia-sia. Dikupas secara tuntas tentang manajemen waktu yang telah diajarkan Nabi Muhammad dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami sehingga mudah dinikmati pembaca. Di dalamnya juga menyajikan contoh-contoh peristiwa yang sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pembaca langsung bisa mencerna maksud dari buku ini. Sangat memotivasi.
Judul buku: Membongkar Rahasia 7 Manajemen Waktu Nabi Muhammad
Penulis: M. Arif Hidayatulloh
Penerbit: Hayyun Media
Tebal halaman: 104 halaman
Teguran dari Syurga
Bismillah,… terimakasih atas Cinta Mu!
Alam bertasbih dengan indahnya, semilir angin pagi bertiup menyusup ke dalam pori-pori setiap makhluk, pepohonan bergerak indah melambai-lambaikan rantingnya, burung-burung mulai berkicau merdu meninggalkan sangkarnya, bunga-bunga dibasahi embun pagi begitu cantiknya, semua bertasbih seiring menyambut terbitnya sang mentari pagi. Subhanallah,.. saat waktu ini tiba, tak satupun pelukis ternama seantero dunia mampu menggambarkan keindahan, kesunyian, kedamaian dan kesejukan hati saat menikmatinya. Menggambarkan dengan jelas ciptaan Allah yang begitu sempurna..
Aku berjalan menyusuri trotoar di pagi ini, dengan langkah gontai sambil menikmati pemandangan yang sejuk pinggir kota. Kenangan demi kenangan bergantian muncul di memori ingatanku. Aku teringat tiga tahun yang lalu, saat aku melangkahkan kaki pertama kali di kota ini, waktu itu rasa takut, cemas, gelisah dan ragu-ragu selalu menemani. Aku yang dulu berbeda dengan aku yang sekarang. Dulu aku tidak mengenal hijab, tidak mengenal AlQuran, tidak mengenal shalat dan sangat jauh dari agama. Hidup bebas tanpa perhatian dari orang tua. Pergaulan yang sangat bebas mengenalkanku kepada hal-hal yang sesat.
Aku berhenti di taman dekat pasar baru. Aku duduk di bawah pohon manga, yang rindang dan mengeluarkan buku Motivasi karangan Robin Sharma yang berjudul The Great Guidness. Buku motivasi yang akhir-akhir ini menjadi teman ku dalam keseharian menjalankan aktivitas. Membaca buku di taman dengan suasana pagi yang cerah menjadi aktivitas rutinku di waktu libur.
Memoriku kembali mengingat sebuah kisah hidup yang aku alami beberapa bulan yang lalu, ketika diri ini masih begitu jauh dengan rahmat dan kasih sayangNya. Ketika rasa kesendirian aku alami tanpa adanya perhatian dari orang tua, keluarga, teman dan sahabat sahabat lainnya. hingga akhirnya jalan hitamlah yang aku tempuh. Berangkat pagi dan pulang di malam hari, shoping, foya foya, dan menghambur hamburkan uang.
Aku masih sangat ingat, ketika malam itu menjadi malam yang paling menyakitkan dalam hidupku dan sekaligus menjadi malam di mana aku mendapatkan hidayahNya. Waktu itu aku pulang sekitar jam setengah sepuluh malam, dengan keadaan mabuk dan kelimpungan aku berusaha mensejajarkan langkah kakiku. Aku frustasi malam ini, tadi pagi Ibu menelpon memberitakan kabar buruk, bahwa ibu telah menggugat cerai ayah, ayah ketahuan berselingkuh dengan rekan kerjanya di kantor. Setelah itu dalam waktu yang sama aku melihat cowokku sedang menggandeng mesra seorang gadis yang diakuinya sebagai cewek barunya. Jadi aku tidak punya cara lain untuk mengusir dan menghilangkan kejadian itu dari pikiranku. Akhirnya setan menang membawaku ke syurga kesesatannya.
Gerimis turun, Aku berlari keluar, dengan keadaan yang sudah tidak stabil aku mengacau dijalanan. Aku melihat di depanku ada beberapa orang pemuda berjalan ke arahku yang sedang sempoyongan. Para pemuda itu mulai menggodaku, ada yang memegang dan menarik tanganku, memegang tasku dan ada yang menyentuh rambutku. Aku mulai panic, dengan sisa kesadaran yang aku miliki, aku mencoba menghindar dan mulai berteriak meminta pertolongn. Aku lihat wajah-wajah yang penuh dengan nafsu itu, seperti kucing menemukan daging ikan ditengah jalan.
Kejadian ini berlangsung sekitar 5 menit, sampai detik inipun aku berusaha menghindar dari mereka, hujan turun dengan derasnya membasahi tubuhku. Aku pasrah, entah apa yang akan terjadi malam ini. aku tetap berteriak histeris meminta pertolongan, tapi tidak ada satupun orang yang melihatku.
Lalu seorang pemuda datang dengan payung di tangannya. Dengan sigap dia menolongku, berkelahi dengan jantannya mengahadapi para pecundang itu. merekapun lari terbirit-birit menjauh. Aku menangis, benar benar menangis, tidak bisa kubendung air mata ini, aku bersimpuh di tengah tengah lebatnya hujan. Kedatangan pemuda itu laksana mentari yang menghentikan hujan, laksana angin yang menghilangkan hawa panas, laksana air yang menyejukkan tanaman gersang. Saat itu ada secercah cahaya yang menyelinap dalam kegelapan hati dan pikiranku,ada setitik harapan yang muncul dalam keputus asaanku, ada rasa aman dan nyaman ketika berada di sampingnya. Pemuda itu adalah seorang mahasiswa fakultas dakwah, yang aktif dalam kegiatan ROHIS di kampus.
Dia membuka jaket yang dikenakannya dan menutupi tubuhku, aku diantar pulang sampai depan kostan. Sampai di kost, dia pergi dan hanya berkata “Assalamu’alaikum”.
Itulah awal pertemuanku dengan Rahman, seorang pemuda yang benar-benar mengayomi kaum hawa. Darinya, aku belajar banyak hal tentang agama, aku mulai belajar shalat dan membaca AlQuran, mulai belajar bagaimana seharusnya menjadi seorang muslimah. Mulai dari saat itu aku benar benar mendapatkan taufiq, hidayah dan rahmatNya, Allah benar benar masih menyayangiku sebagai hambanya.
Aku masih sangat jelas dengan pesan pesannya kepadaku “Ukhty, hidup ini bagai roda yang berputar, kadang ada kalanya di atas dan terkadang juga di bawah, hidup ini bagaikan angin yang kadang menyejukkan ketika kepanasan dan membuat kedinginan ketika hawa dingin datang. Hidup ini adalah titian panjang menuju tempat yang abadi yaitu akhirat. Ukhty, jalan ini masih panjang untuk kau tempuh, masih banyak hal yang menjadi tanggung jawab untuk ukhty lakukan, jangan pernah merasa takut dan putus asa, karena Allah selalu bersama kita. Jagalah hati, kuatkan iman dan jadilah wanita shalihah yang menjaga harga diri dan martabatnya.
Dengan air mata syukur yang tiada henti, aku mulai membuka awal kehidupan yang baru. Mencoba menjadi seorang muslimah sejati. Bismillah, memang Allah Maha Benar atas segala janjinya. Sebagaimana difirmankannya dalam AlQuran karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Subhanallah, walhamdulillah,.. tiada Tuhan kecuali Engkau ya Rabb. Tiada kehendak kecuali atas kuasaMu. Sungguh Engkau benar benar Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Bidadari Syurga
Di langit senja kota seni Yogyakarta,
Matahari terlihat meredupkan cahayanya, warna merah jingga tampak menghiasi ufuk barat. Semilir angin yang bertiup sepoi-sepoi menyentuh wajah yang terlihat lusuh ini, seakan membujuk sang wajah untuk menampilkan senyuman hangat dengan datangnya senja.
Aku berjalan di tengah hiruk piruk kendaraan yang berlalu lalang. Aku langkahkan kaki dengan semangat yang membuncah di dada, berjalan dengan penuh harapan menggelora. Dengan peluh menetes di dahi, membasahi punggung,yang menopang sebuah tas ransel yang setia menemani dengan ikhlas membawa barang barangku.
Aku mempercepat langkah menuju kantor Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga, untuk bertemu dengan Prof. Halim, Dosen Mata Kuliah Tafsir. Beliau adalah seorang dosen sekaligus orang tua bagiku. Karena beliaulah yang telah membantuku selama menjadi mahasiswa. Beliau sangat baik, dan ramah. Beliau juga merupakan seorang dosen teladan yang selalu memberikan motivasi kepada mahasiswanya.
Di dalam ruangan ber AC itu terlihat sepi, hanya ada seorang wanita yang sedang duduk di sofa kantor. Mungkin dia juga sedang menunggu untuk bertemu Prof. Halim. Aku melihat sekeliling, mencari kursi kosong untuk kutempati sejenak, hanya ada dua kursi, di pinggir dan di belakang wanita itu. Aku duduk di kursi belakang, agak jauh dari wanita itu. Aku baru sadar, Di depanku terlihat seorang wanita yang begitu anggun, dengan kulit putih bersih, berjilbab panjang yang menutup aurat dan duduk dengan senyum yang sangat manis tepat di hadapanku. “Pasti wanita ini berasal dari jawa” pikirku.
Tiba tiba seorang petugas memanggil wanita ini “Mbak Sofia silahkan,masuk anda sudah ditunggu Prof. Halim” ucapnya. Wanita yang dipanggil itu tersenyum dan mengangguk pelan.
“Iya, terimakasih pak.”
Wanita itu berjalan, subhanallah, alangkah indahnya, begitu anggun, seanggun bulan purnama yang menyejukkan mata ketika memandangnya, seperti bunga mawar di tengah putihnya salju.
“Astagfirullah” aku pejamkan mata, tiba tiba terbayang keindahan sosok wanita itu, seakan seluruh pikiran terpusat memujanya. Namun mendadak bayangan itu hilang, saat aku mendengar percakapan Prof. Halim dengan wanita itu.
“Sofia, kamu hafidhoh, punya prestasi yang gemilang dengan IP yang memuaskan. Sebenarnya apa tujuanmu kuliah?”
Wanita itu menjawab dengan begitu mantabnya “Alhamdulillah, Allah memberi saya kesempatan yang begitu berharga untuk menempuh pendidikan sampai saat ini. memang banyak sekali orang lain di luar sana yang bahkan tidak mampu mengenyam pendidikan sedikitpun. Tujuan dan cita-cita saya adalah agar saya mampu menjadi wanita karir dalam rumah tangga, menjadi Ibu yang mampu mendidik anak-anak saya menjadi insan kamil yang mulia di dunia dan akhirat,, yang mampu melahirkan orang-orang yang teguh dan kuat dalam iman dan Islam, menjadi seorang istri yang mampu menjadi penyejuk jiwa sang suami, yang selalu menghiasi diri dengan senyuman tulus dan ikhlas serta menjadi pendamping dalam perjuangan ibadah kepada Rabbnya.”
Subhanallah, inilah calon Bidadari Syurga, baru kali ini hati merasa seakan penuh sesak, entah ini bahagia, terharu, kagum ataukah ini cinta? Alangkah mulia tujuan hidupnya.
Waktu tetap berjalan, namun hati ini tidak bisa menyembunyikan rasa. Hati yang telah terbelenggu dengan cintaNya. Siapakah wanita itu? begitu anggun dengan balutan jilbab panjang yang melindunginya, membuat mata hati dan pikiran ini terpenjara.
Beberapa waktu pun berlalu, tugas kuliah menumpuk dan schedule untuk besok adalah mata kuliah Tafsir. Aku harus ke perpustakaan untuk mencari referensi. Dengan terburu-buru aku berjalan ke perpustakaan. Masuk dan berniat mengambil Card Library untuk masuk ke perpustakaan, bolak balik ku buka tas dan merogoh saku celana mencari kartu itu, namun aku tak mendapatnya. “hilang”, pikirku.
“Astaqfirullah, Ampuni aku ya Rabb”. Dalam kebingungan, aku duduk di kursi tunggu di depan perpustakaan.
“Assalamu’alaikum Akhi” seorang wanita berjilbab panjang berwarna merah jambu datang menghampiri. Dengan wajah menunduk dan tangan kanan mengulurkan kartu perpustakaan. Aku lihat wajahnya, Subhanallah hatiku berdegub kencang, mengetahui wanita di depanku adalah bidadari syurga yang pernah kutemui. tutur katanya begitu lemah lembut, dan santun. Mencerminkan pribadi yang ta’dzim dan keibuan.
Setiap hari menjadi muhasabah bagi diriku, merenungkan ciptaanNya. Dalam sujud, doa dan setiap kesempatan“ Ya Rabb yang maha menghadirkan Cinta. Cinta ku hanya satu kepada Engkau, dan Engkaulah yang Maha memberikan cinta. Siapakah dia ya Rabb? Seorang makhluk ciptaan Mu yang telah mengganggu pikiranku beberapa waktu ini, Aku berserah diri hanya kepada Mu, dan tumbuhkan cinta ini dalam waktu dan kesempatan yang benar-benar dalam keridhoan Mu”.
Allah benar benar Maha Pengasih dan Penyayang, mengabulkan setiap doa dari hati yang ikhlas. Bidadari Syurga yang bernama Sofia itu memang ditakdirkan menjadi pendamping hidupku. Saat ini, besok, di dunia dan di akhirat. Insyaallah.
Kisah ini terinspirasi kisah cinta seorang Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember, Muhammad Faisol, M.Ag. kisah ini memberikan pelajaran berharga bagi kaum muslimah, sebuah kisah cinta yang berjalan dalam keridhoanNya.
“Jadilah wanita dambaan Syurga”
by: Hidayah Munawwaroh
by: Hidayah Munawwaroh