Archive for Maret 2015
MONITORING SYSTEM OF RIVER WATER LEVEL USING MICROCONTROLLER 8535 BASED ULTRASONIC CENSOR
MONITORING SYSTEM OF RIVER WATER LEVEL USING
MICROCONTROLLER 8535 BASED ULTRASONIC CENSOR
Email:
ahmadhamdimusthofa@gmail.com
Jurusan
Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri
Institut
Teknologi Adhi Tama Surabaya
Jalan
Arief Rachman Hakim No. 100 Surabaya 60117
ABSTRACT
Flooded areas are getting larger nowadays coused by the
overload river and the lack of warning system. Community around the river bank
is not aware toword the level of river water. The warning system of flood
caused by the overload river does not work automatically does not know whwn the
river will be overload. For this reason. The designed system wichh runs
automatically to detect the level of river water is needed. The system uses microcontroller
8535 based ultrasonic censor which will show certain levels of water surface.
The output of the system uses light voice alarm which works in real time to
send the level of water surface. The system uses Massage Service Gatway (SMS)
to monitor water level in mobile way and Liquid Crystal Display ( LCD ) to show
the water level directly. The result of the designed system test has accuracy
toward ultrasonic censor with the average error of 1.121% and the error level
of 1cm toward the change of speed of the water level. The test result of the
sending of Massage Service Gatway ( SMS ) at the labolatory was relatively fast
with the avarage time of 5.414 second. The data was gained from the river
located at Jalan Arif Rahman Hakim at the warning level with the average speed
of message sending of 5 seconds in different conditions of time trial.
Key words:
monitoring system, water level, ultrasonic censor, light voice larm, Short Message Service Gatway.
ABSTRAK
Semakin banyaknya kawasan mengalami banjir
yang berasal dari meluapnya air sungai dan kurangnya sistem kewaspadaan
terhadap ketinggian permukaan air sungai dari masyarakat yang berada didekat
bantaran sungai. Sistem kewaspadaan akan bajir dari luapan sungai saat ini
tidak bisa bekerja dengan otomatis dan realtime
untuk mengetahui ketinggian permukaan air sungai. Hal tersebut menyebabkan
warga sekitar rata-rata tidak mengetahui saat permukaan sungai sudah meluap.
Oleh karena itu perancangan sistem secara otomatis ini bisa mengetahui
ketinggian permukaan air sungai. Perancangan sistem pemantauan ketinggian
permukaan air ini memanfaatkan sensor ultrasonik yang berbasis mikrokontroler
8535 akan mengetahui ketinggian permukaan air yang dibuat dengan level-level tertentu.
dengan keluaran menggunakan alarm berbasis light voice alarm yang bekerja secara real time untuk
memberitahukan level ketinggian permukaan air, dengan memanfaatkan Message
Service Gatway (SMS ) sebagai
monitoring level air secara mobile dan liquid
crystal display (LCD) selalu menampilkan keadaan level air
secara langsung. Hasil uji rancang bangun alat memiliki keakurasian terhadap
sensor ultrasonik yang menghasilkan tingkat rata-rata error sebesar 1,121% dan tingkat kesalahan terhadap perubahan kecepatan
ketinggian air pada waktu tertentu sebesar 1cm, untuk pengujian pengiriman Message
Service Gatway (SMS ) pada
labolatorium di dapatkan waktu yang relatif cepat dengan rata-rata waktu 5,414
detik dan pengambilan data di sungai Jl.Arief rahman hakim pada level air siaga
memiliki kecepatan rata-rata pengiriman 5 detik dengan kondisi waktu percobaan
yang berbeda.
Kata Kunci :
Sistem monitoring, ketinggian air,
sensor ultrasonik, light foive
alarm, Short
Message Service Gatway
Pendahuluan
Bencana
banjir masih terjadi secara teratur dan terus-menerus di Indonesia. Banyak
dampak yang ditimbulkan terhadap bidang ekonomi, sosial dan lingkungan, akibat
terjadinya bencana banjir. Banjir dapat
terjadi akibat volume air yang berada di sungai melebihi badan sungai. Banyak
dampak yang ditimbulkan oleh banjir, tidak hanya kerugian secara material,
banjir juga dapat menimbulkan korban jiwa. Dampak dari banjir dapat dikurangi
jika masyarakat lebih siap dalam menghadapi datangnya banjir tersebut. Salah
satu caranya adalah dengan menyebarkan informasi mengenai peringatan dini
terhadap banjir secara cepat ke masyarakat.Salah satu media yang dapat
digunakan menyebarkan informasi adalah dengan memanfaatkan jaringan komunikasi
berbasis Short Message Service (SMS).
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Penelitian yang telah dilakuakan
Waluyo, Eko (2013) telah membuat penelitian pendahuluan
tentang sistem pemantauan ketinggian air dengan tampilan pada situs jejaring
sosial twitter sebagai peringatan dini terhadap banjir, hasil yang diperoleh
berupa suatu sistem peringatan banjir yang terhubung dengan jejaring sosial
twitter dengan menggunakan komputer / laptop sebagai media untuk input data
pada jejaring sosial twitter.
Nurrochman, Aan (2010) mendesain suatu sistem monitoring
banjir berbasis data logger sebagai pengendalian pintu air, penelitian ini
menghasilkan sistem pengendalian pintu air yang didasarkan pada record data logger sensor yang
mengindikasikan gejala terjadinya banjir.
2. Sensor ultrasonik PING
Sebuah pemancar dan penerima ultrasonic PING
digunakan sebagai sensor pengukur jarak sebuah objek dalam hal ini air.
Penggunaan sensor jenis ini sangat sederhana dan mudah dihubungkan dengan
mikrokontroller melalui sebuah pin input dan pin
output seperti yang ditunjukkan gambar berikut.
Gambar 1 Sensor ultrasonik
PING [Heri andrianto ]
Gambar 2 Sistem kerja sensor ultrasonik [Kartawiguna Daniel,1995]
Sensor ultrasonik ini terdiri dari dua rangkaian yang
bekerja sebagai pemancar ultrasonik (Tx) dan rangkaian penerima (Rx). Rangkain
sensor yang berfungsi sebagai pemancar akan memancarkan gelombang ultrasonik
dengan Frekuensi tertentu, kemudian apabila terjadi benturan terhadap suatu
benda atau objek maka gelombang ultrasonik akan dipantulkan kembali dan
diterima oleh rangkaian sensor yang berfungsi sebagai penerima. Maksimum jarak
yang dapat dibaca sensor ultrasonik adalah 2 hingga 3 meter. Jarak sensor
terhadap objek pantul dapat dihitung dengan rumus berikut:
Dimana :
S : Jarak sensor terhadap objek
tIN : Selisih waktu pemancaran dan penerimaan
gelombang pantul
V
: Cepat rambat gelombang ultrasonik di udara (344 m/s)
3.
Modem GSM M1306B Q2403A Serial (WaveCom)
Sebuah modem GSM adalah modem
nirkabel yang bekerja dengan jaringan nirkabel GSM. Sebuah modem nirkabel
berperilaku seperti modem dial-up. Perbedaan utama antara mereka adalah bahwa
modem dial-up mengirim dan menerima
data melalui saluran telepon tetap sementara modem nirkabel mengirim dan
menerima data melalui gelombang radio.[2]
Gambar 3 Bagian-bagian Modem Q2403A [ Datasheet wavecom ]
4.
Mikrokontr0ller Atmega8535
Mikrokontroler adalah IC (Integrated Circuit) yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis atau
dihapus biasanya digunakan
untuk pengontrolan otomatis dan manual pada perangkat
elektronika.
ATMEGA 8535 merupakan tipe AVR yang telah
dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal dengan fidelitas atau ketelitian 10
bit sebanyak 8 saluran. Dalam mode operasinya, ADC ATMEGA 8535 dapat
dikonfigurasi, baik secara single ended input maupun differential input. Selain
itu, ADC ATMEGA 8535 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode
operasi, dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel, sehingga dengan mudah
disesuaikan dengan kebutuhan ADC itu sendiri.
ATMEGA 8535 memiliki 3 modul timer yang
terdiri dari 2 buah timer/counter 8 bit dan 1 buah timer/counter 16 bit. Ketiga
modul timer/counter ini dapat diatur dalam mode yang berbeda secara individu
dan tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, semua timer/counter
juga dapat difungsikan sebagai sumber interupsi. Masing-masing timer/counter
ini memiliki register tertentu yang digunakan untuk mengatur mode dan cara
kerjanya.
Gambar
4.
Pin ATMega 8535
Penjelasan Pin
A.
Port A
(PA0-PA7)
Port A
berfungsi sebagai input analog ke
ADC. Port A juga dapat berfungsi sebagai port I/O 8 bit bidirectional, jika ADC tidak digunakan maka port dapat menyediakan
resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit).
B.
Port B
(PB0-PB7)
B. Port B
merupakan I/O 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit)
C.
Port C
(PC0-PC7)
C. Port C
merupakan I/O 8 bit biderectional
dengan resistor pull-up internal
(dipilih untuk setiap bit)
D. Port D (PD0-PD7)
Port D
merupakan I/O 8 bit biderectional
dengan resistor pull-up internal
(dipilih untuk setiap bit)
5.
Liquid Crystal Display ( LCD )
Untuk keperluan antarmuka suatu komponen elektronik
dengan mikrokontroller, perlu diketahui fungsi dari setiap kaki pada LCD. Gambar dibawah menunjukkan
modul LCD karakter 2x16.[7]
Gambar 5 .Modul Liquid Crystal Display ( LCD ) 2x16
6. PORT SERIAL RS232
Port Serial RS232 juga mempunyai
fungsi yaitu untuk menghubungkan / koneksi dari perangkat yang satu dengan
perangkat yang lain, atau peralatan standart yang menyangkut komunikasi data
antara komputer dengan alat-alat pelengkap komputer. Perangkat lainnya itu
seperti modem, mouse, cash register dan lain sebagainya. Serial port RS232 pada
konektor DB9 memiliki pin 9 buah dan pada konektor DB25 memiliki pin 25 buah.[2]
Gambar
6. Port Serial 232 [ datasheet RS ]
7.
Speaker ( Voice Alarm )
Gambar 7 Gambar dan
Simbol Buzzer [DataSeet mikro Buzzer 5V DC,2005 ]
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer
hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang
terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga
menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar,
tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang
pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara
bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Buzzer disini digunakan sebagai indikator himbauan yang berbentuk suara.
8.
Warning Light
Warning light adalah lampu tanda atau lampu peringatan hati-hati yang
di lengkapi dengan motor listrik di dalam cover lampunya. Lampu seolah berkedip
sehingga akan mengundang perhatian orang. Tegangan yang dibutuhkan oleh warning
light ini berkisar 5 volt DC
Gambar
8 Warning Light
[Data Sheet SmarteLight™ Visual Alarm Light ]
PERANCANAAN DAN
PEMBUATAN MEKANIK
1.
Blok diagram Perancangan Sistem
Diagram blok perancangan perangkat
keras dari kontroler Sistem rancang bangun dan peringatan dini bencana banjir menggunakan
sensor ultrasonik berbasis mikrokontroller 8535 dengan output light
voice alarm dan sms gateway ini, tersusun dari beberapa perangkat
elektronik, yaitu sensor ultrasonik, sistem minimum mikrokontroller Atmega8535, modem
GSM Wavecom, buzzer 5volt, warning light 5volt, power suplay, dan mobile phone.
Gambar 9 Blok Diagram Perencanaan Sistem
Gambar 10 Diagram Alir Rancangan
Pedoman perancangan nilai level air dalam pengujian
Labolatorium:
1.
Level normal ( jarak > 60 cm )
2.
Level siaga ( 59 cm – 40 cm)
3.
Level siaga 1 ( 39 cm – 26 cm)
4.
Level awas (25 cm < jarak )
Pedoman perancangan nilai level air dalam pengujian
lapangan ( sungai Jl.Arief Rahman Hakim Surabaya :
1.
Level normal (
jarak >140 cm)
2.
Level siaga ( 139
cm–100 cm)
3.
Level siaga1( 99 cm
– 70 cm )
4.
Level awas ( 69 cm
< jarak )
Peraancangan dan pembuatan mekanik
Perancangan mekanik dalam aplikasi system control ini sangat berpengaruh pada hasil untuk
mencapai hasil optimal. Karena secara umum untuk aplikasi sistem control harus
seimbang atau saling mendukung antara mekanik dan software atau
hardware-nya. Sesuai dengan blok diagram pada gambar 9, pada alat ini
digunakan Sensor Ultrasonik PING sebagai pengukur ketinggian permukaan air
terhadap daratan dan liquid crystal display (LCD), Short Message Service (SMS)
gateway, Ligh voice alarm sebagai output informasi, dimana sensor dan
output ini terhubung langsung ke port
yang ada pada mikrokontroller.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1.
Pengujian Perangkat Keras
Pengujian
perangkat keras dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat keras yang telah
dirancang dapat bekerja atau berfungsi dengan baik sebagaimana yang diinginkan. Pengujian yang dilakukan terhadap
perangkat keras meliputi beberapa blok - blok
rangkaian perangkat keras yang telah dirancang dan juga pengujian terhadap gabungan dari beberapa blok rangkaian.
Pengujian keseluruhan blok dilakukan untuk
mengetahui semua kinerja perangkat keras berjalan dengan baik dan menngevaluasi
kesalahan – kesalahan yang tidak diinginkan.
1.1. Pengujian sensor ultrasonik
Pengujian yang dilakukan
dalam proyek ini adalah mengukur perbuahan jarak yang terjadi pada sensor apabila diberikan suatu acuan untuk pengukuran.
Berdasarkan hasil dari beberapa kali percobaan perbandingan antara jarak yang
ditampilkan oleh sensor ultrasonik dan yang di berikan perbandingan mistar
dengan pengaruh suhu yang berbeda menerangkan bahwa :
Tabel 1. Pembacaan sensor ultrasonik dengan perbandingan mistar Dengan suhu yang
berbeda
No
|
Pemban-ding
Mistar
( cm )
|
Terbaca Sensor
( cm )
Suhu 27°
|
Terbaca Sensor
( cm )
Suhu 30°
|
Terbaca Sensor
( cm )
Suhu 32°
|
Error
Relatif
%
Suhu 27°
|
Error
Relatif
%
Suhu 30°
|
Error
Relatif
%
Suhu 32°
|
1
|
4
|
4
|
4
|
4
|
0
|
0
|
0
|
2
|
5
|
5
|
5
|
5
|
0
|
0
|
0
|
3
|
6
|
6
|
6
|
6
|
0
|
0
|
0
|
4
|
7
|
7
|
7
|
7
|
0
|
0
|
0
|
5
|
8
|
8
|
8
|
8
|
0
|
0
|
0
|
6
|
9
|
9
|
9
|
9
|
0
|
0
|
0
|
7
|
10
|
11
|
9
|
10
|
9
|
11
|
0
|
8
|
20
|
21
|
21
|
20
|
4,7
|
4,7
|
0
|
9
|
30
|
32
|
30
|
31
|
6,25
|
0
|
3,2
|
10
|
40
|
40
|
40
|
40
|
0
|
0
|
0
|
11
|
50
|
52
|
51
|
50
|
3,8
|
1,9
|
0
|
12
|
60
|
63
|
62
|
61
|
4,7
|
3,2
|
1,63
|
13
|
70
|
71
|
71
|
70
|
1,4
|
1,4
|
0
|
14
|
80
|
79
|
80
|
80
|
1,2
|
0
|
0
|
15
|
90
|
90
|
91
|
91
|
0
|
1,09
|
1,09
|
16
|
100
|
103
|
102
|
100
|
2,9
|
1,9
|
0
|
17
|
110
|
111
|
111
|
111
|
0,9
|
0,9
|
0,9
|
18
|
120
|
122
|
121
|
121
|
1,6
|
0,8
|
0,8
|
19
|
130
|
131
|
130
|
130
|
0,76
|
0
|
0
|
20
|
140
|
142
|
142
|
140
|
1,4
|
1,4
|
0
|
21
|
150
|
154
|
152
|
151
|
2,59
|
1,3
|
0,66
|
22
|
160
|
161
|
161
|
160
|
0,6
|
0,6
|
0
|
23
|
170
|
172
|
172
|
170
|
1,16
|
1,16
|
0
|
Dari hasil percobaan sensor ultrasonik di suhu 27 °C dengan jarak pantul gelombang sensor ultrasonik 2 Cm
-170 Cm di dapat nilai error rata-rata 1,728 %. hasil pengujian percobaan
sensor ultrasonik di suhu 30 °C dengan jarak pantul gelombang sensor
ultrasonik 2 Cm -170 Cm di dapat nilai error rata-rata 1,236 %. Dan hasil
percobaan sensor ultrasonik di suhu 32 °C dengan jarak pantul gelombang sensor
ultrasonik 2 Cm -170 Cm di dapat nilai error rata-rata 0,4 %.
Setelah pengujian ketepatan jarak yang di
hasilkan sensor ultrasonik dengan perbandingan jarak mistar, maka untuk
pengujian selanjutnya yaitu pengujian keakurasian sensor terhadap perubahan
kecepatan perpindahan jarak pantul gelombang ultrasonik, untuk pengujian ini
kita simulasikan dengan mengatur ketinggian air dengan waktu berbeda.
Tabel
2. Pengujian keakurasian sensor terhadap
kecepatan jarak air yang bertambah
dan turun
Jarak
|
Penambahan
Air 3 Liter / 30 detik
(cm)
|
Pengurangan
Air 3 Liter/
30 detik
(cm)
|
Penambahan
Air 3 Liter / 20detik
(cm)
|
Pengurangan
Air 3 Liter/
20 detik
(cm)
|
Penambahan
Air 3 Liter / 10 detik
(cm)
|
Pengurangan
Air 3 Liter/
10 detik
(cm)
|
62
|
62
|
62
|
62
|
62
|
61
|
61
|
61
|
61
|
61
|
62
|
61
|
61
|
60
|
60
|
60
|
60
|
60
|
61
|
60
|
60
|
59
|
59
|
59
|
59
|
59
|
58
|
59
|
58
|
58
|
58
|
59
|
58
|
57
|
58
|
57
|
57
|
57
|
58
|
57
|
57
|
56
|
56
|
56
|
56
|
56
|
56
|
55
|
56
|
55
|
55
|
55
|
55
|
55
|
55
|
55
|
54
|
54
|
54
|
54
|
54
|
54
|
54
|
53
|
53
|
53
|
53
|
53
|
53
|
53
|
52
|
52
|
52
|
52
|
52
|
52
|
52
|
51
|
51
|
50
|
51
|
51
|
51
|
51
|
50
|
50
|
50
|
50
|
50
|
50
|
50
|
49
|
49
|
49
|
49
|
49
|
49
|
50
|
48
|
48
|
48
|
48
|
48
|
48
|
48
|
47
|
47
|
47
|
47
|
47
|
47
|
47
|
46
|
46
|
46
|
46
|
46
|
46
|
46
|
Rata-rata
|
54
|
53,94
|
54,18
|
54,06
|
53,76
|
53,82
|
Error
relatif
|
0 %
|
0,11
%
|
0,33%
|
0,11
%
|
0,47
%
|
0,334
%
|
Dari
hasil pengujian pada tabel 2 maka ke akurasian sensor ultrasonik terhadap
ketinggian debit air yang berbeda pada waktu air 3liter/30 detik, 3liter/20
detik, 3liter/10 detik memiliki tingkat kesalahan paling besar 1cm, dan untuk
nilai error tertinggi 0,47% terjadi
pada kecepatan penambahan air 3liter/10 detik .
1.2.Pengujian Keseluruhan
Pada pengujian ini semua perangkat keras dan
perangkat lunak sudah bekerja sesuai dengan fungsi masing-masing. Dalam pengujian
kali ini dilakukan mengirimkan data yang telah
terukur ke pesan Handphone sebagai
penerima Informasi.
Berdasarkan hasil dari beberapa kali percobaan perbandingan antara jarak permukaan air yang diperoleh oleh sensor
ultrasonik yang diteruskan atau diolah oleh mikrokontroler 8535 dan
hasil pengolahan data yang di lakukan mikrokontroler 8535 ini akan di keluarkan
informasi pada LCD, SMS Gateway dan ligth
voice alarm menerangkan bahwa :
Dari hasil percobaan dan
pengamatan di laboratorium dapat di simpulkan bahwa waktu pembacaan ketinggian
air yang di lakukan sensor ultrasonik PING terjadi error yaitu jarak penghalang yang di baca tiba-tiba bernilai 13 cm
dengan debit air yang menghalangi pantulan gelombang ultrasonik tidak dalam
posisi jarak 13 cm, waktu pengiriman sms dari mikrokontroler ke handphone penerima informasi memiliki
rata-rata 5,414 detik per sekali pemberitauhan dan hasil light voice alarm
sebagai alarm lift bekerja dengan baik pada saat kondisi siaga dan awas.
Setelah dilakukan pengujian
labolatorium sistem monitoring ketinggian air ini dilakuakan pengujian secara
langsung di sungai Jl. Arief rahman hakim depan kampus Institut teknologi adhi
tama Surabaya dengan hasil pengujian.
Pada pengujian dilapangan tidak terjadi error
kenaikan level seperti di pengujian laboratorium di karenakan saat pengujian
dilapangan sudah menggunakan tabung yang sudah banyak lubang. Dan perbandingan
waktu pengiriman sms pengujian labolatorium dan pengujian lapangan tidak
memiliki perbedaan jauh yaitu 5,414 detik berbanding 5 detik. Dan untuk
pengujian ligth voice alarm berjalan
dengan baik sesui kondisi level air.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perancangan dan
pengujian pada proyek akhir disimpulkan :
1. Sensor ultrasonik PING yang digunakan dapat bekerja dengan baik
memabaca objek yang mempunyai tingkat keakurasian yang baik dalam pengukuran kecepatan ketinggian air yang berubah-ubah
dengan tingkat kesalahan 1cm .dan untuk nilai error tertinggi 0,47% terjadi pada kecepatan penambahan air
3liter/10 detik .
2. Warning light bekerja sesuai dengan perintah bahwa jarak 130 cm sampai 70 cm ( Siaga ) warning light aktif
dan pada kondisi level 69 cm sampai 10
(awas) warning light aktif.
3. Voice alarm (buzzer) yang digunakan sebagai output penanda saat kondisi
tertentu bekerja dengan baik tidak ada kesalahan. Bahwa pada level 140 (normal)
buzzer tidak aktif, level 139 Cm sampai 70 cm (siaga) buzzer dalam keadaan
aktif perdetik, dan pada level 69 cm sampai 10 cm (awas) buzzer aktif per
setengah detik.
4. Pengujian alat monitoring ketinggian air saat di laboratorium
memiliki keakurasian data dan waktu pengiriman SMS yang baik yaitu dengan
rata-rata lama pengiriman 5,414 detik. Saat pengujian laboratorium di dapat
nilai error pada saat pembacaan
sensor ultrasonik tidak sesuai dengan kondisi tinggi air, dengan tiba-tiba
keluar nilai 13 cm.
5. Pengujian alat monitoring ketinggian air di sungai Jl. Arief
rahman hakim memiliki keakurasian data dan waktu pengiriman SMS yang baik
dengan rata-rata lama pengiriman 5 detik pada keadaan level air siaga dan
dikirim secara real time 1 menit sekali pengiriman data.
DAFTAR
PUSTAKA
[1]Yulianata Rana, “ Prototipe
Sistem Pengukuran Ketinggian dan Debit Air pada Sungai Berbasis Mikrokontroler
Atmega 16” ,2013, Universitas Islam Negri Kalijaga,Yogyakarta.
[2]Choirul Irjik Muhammad, “
Rancang Bangun Prototipe Stasiun Cuaca yang Dicatat dan Dilaporkan Secara
Periodik dengan Modem GSM ”,2014, Institut Teknologi Adhi Tama,Surabaya.
[3]Andrianto Heri,”pemrograman
mikrokontroler AVR Atmega16 menggunakan bahasa C”, 2013, Informatika,Bandung.
[4]Elizabeth Basha , Daniela Rus, “ Design of Early Warning Flood Detection
Systems for Developing Countries “, IEEE Trans., 2007 pp. 612-6175.
[5]Eko Waluyo Jati, Muhammad Arrofiq, “ Sistem Pemantau Ketinggian
Air Sungai Dengan Tampilan Pada Situs Jejaring Sosial Twitter Sebagai
Peringatan Dini Terhadap Banjir”,
2013, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
[6]Edi Hariyono,Wirawan, “ Desain Sistem Pengukuran Tinggi Permukaan Air
Sungai Menggunakan Wireless Sensor Network Untuk
Peringatan Dini Banjir”, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
[7]Hendra Dwi Saputra, Nurussa’adah , Mochammad Rif’an, “Perancangan Dan Pembuatan Sensor Curah Hujan Tipe Tipping Bucket Dengan Tampilan LCD”, 2013, Universitas
Brawijaya, Malang.